Temen aku namanya Anto, Umurnya sekitar 20 tahun. Kuliah jurusan Bahasa di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Beliau lagi bingung neh. Secara ceweknya selalu ngajak shopping and jalan-jalan kesana-kemari tiap hari. Bayangin aja sehari ngukur jalan bersama Saysa bisa ngabisin satu tangki bensin. Tekor pak. Anto jadi pusing 7 keliling karena ulah ceweknya itu. Sasya namanya. Anto udah pergi ke psikiater untuk meminta jalan keluar yang terbaik. Tapi hasilnya nihil. Bahkan minggu kemaren ia pergi ke dukun. Ia meminta supaya ceweknya dibacain matra supaya nggak suka hang out tiap hari bersamanaya.
Pada suatu hari Anto bertemu dengan Mr. Bean. Ia menceritakan keluhannya kepada lelaki paruh baya itu. Lelaki paruh baya itupun menyuruh Anto untuk mutusin si Sasya. Sontak Antonpun kaget, secara dapetin cewek secakep Sasya butuh perjuangan yang berat dan panjang. Harus beradu cepat dengan cowok-cowok keren and cakep plus tajir. Naik gunung turun gunung. Uh, berat banget deh pokoknya.
Kebingungan Anto kembali menjadi-jadi setelah keesokan harinya si Sasya ngajak hang out. Mana bensin tinggal 1 liter. Tapi mau nggak mau Anto harus mau meladeni penyakit cewenya itu. Di perjalanan Anto teringat ucapan Mr. Bean. Iapun berniat untuk putus dengan Sasya. Tetapi niatnya tertahan ketika ia melihat sebuah truk pengangkut membawa puluhan kendaraan bermotor berteknologi tinggi, super irit, desain menawan melintas di sebelah motornya. Truk itu berhenti tepat di ujung jalan. Tanpa berfikir panjang Antopun langsung berlari menghampiri shorum itu meninggalkan motornya dan Sasya.
Dan akhirnya, nggak ada pusing lagi di kepala Anto. Bukan hanya tiap hari ia mengantar Sasya untuk hang out. Tetapi setiap jam, setiap menit, setiap detik dan setiap hembusan nafas. Menurutnya Honda adalah satu-satunya motor yang mampu mengerti dia. Dua tahun kemusia merekapun menikah dengan mas kawin seperangkat suku cadang Honda.
the end
No comments:
Post a Comment